AKSI BELA PALESTINA, 17.12

Jakarta: Aksi Bela Palestina 17.12 2017 di Monas Jakarta Pusat, yang dikomandoi oleh Majelis Ulama Indonesia ini telah dihadiri oleh berbahainormas-ormas Islam yang ada di Indonesia, bukan hanya itu berbagai lembaga Pondok Pesantren pun ikut andil dalam acara tersebut, salah satunya adalah Pondok Pesantren Darurrahmah-Bogor.

Kh. Tb. Badru Tamam, M.A selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darurramah meeajibkan dewan guru asatidz/ah bahkan ssntriwan/wati kelas 6 untuk dapat ikut menghadiri acara Aksi Bela Palestina itu. Berbeda dengan intruksi ayahanda pada Aksi Bela Al-qur'an 212 yang menyediakan berbagai armada mobil, pada Aksi Bela Palestina ini ayahanda mengajak asatidz khususnya untuk mengendarai sepeda Motor (kompoy). Adapun Asatidzah dan santriwati kelas 6 disediakan armada mobil untuk berangkt menuju Monas.
Tepat jam 02.30 Ayahanda beserta rombongan bergegas ke Monas untuk mengejar waktu shubuh berjama'ah di sekitar Monas, dan tepat pada pukul 04.00 rombongan telah sampai dan dapat mengikuti sholat berjama'ah.

Acara di monas dilanjutkan hingga pukul 11.15, Ayahanda beserta rombongan tetap mengikuti acara Aksi Bela Palestina ini hingga akhir acara, dengan mendegarkan berbagai orasi yang diaampaikan oleh para orator dalam acara tersebut. Ayahanda mengatakan sebwlum keberangkatan untuk mengikuti acara ini
"kita belum mampu membela palestina dengan pergi kesana, pun kita belum bisa mebantu dengan banyak harta, maka kita akan membantu palestina dengan mengikuti do'a bersama dan datang ke monas,maka dari itu sya mewajibkan dewan guru dan kelas 6 untuk mengikuti acara tersebut"

Alhamdulillah seluruh dewan guru dan santriwan/wati kelas 6 dapat mengikut Aksi Bela Palestina dengan tertib dan kembali ke Pondok Pesantren darurrahmah dengan selamat, dan kami adalah bagian dari saksi kumpulnya jutaan umat Islam Indonesia dalam membela Palestina. -Wardah-

KEJUJURAN DALAM UJIAN TULIS

Darurrahmah: Senin, 4 Desember 2017. Ujian Tulis santriwan/wati Pondok Pesantren Darurrahmah diadakan 1 hari setelah berakhirnya masa ujian Lisan, tidak seperti ujian Lisan yang dimana santri dibentuk mentalnya agar dapat menjawab setiap pertanyaan langsung dari penguji, akan tetapi dalm ujian tulis ini santri dibentuk mental kejujurannya dalam menjawab setiap pertanyaan yang dibuat oleh asatidz pengampu setiap materi pelajarannya.

Ada hal yang menarik di setiap ujian tulis Pondok Pesantren Darurramah, dimana santri duduk bukan dengan teman sekelasnya, akan tetaoi ada sistem acak kelas, jadi teman sebangku setiap kelas bukanlah teman sekelasnya melainkan beda kelas. Bukkan hanya itu, meja tempat para santri menjawab oal ujian pun diputar arahnya, agar laci m3ja berada di depan, ini semua untuk membangun mental kejujuran santri dalam menjawab soal ujian.

Ujian Tulis di Pondok Pesantren Darurrahmah pun dilakukan buukan di dalam ruangan kelas, akan tetapi diadakan di ruang terbuka. Hal ini dilakukan lagi-lagi menumbuhkan kejujuran santri dalam ujian, karena dengan ruangan terbuka meminimalisir contek mencontek di kalangan santri. Akan tetapi di ruangan terbuka yang cukup besar, panitia ujian tetap membagi ruangan ujian, jumlah ruangan pada tahun ini berjumlah hingga 15 ruangan, setiap ruangan dibatasi dengan meja pengawas ujian, disetiap ruangan yang terpisah hanya dengan meja pengawas diawasi oleh 2 orang ustadz/ah.

Ujian tulis dilaksanakan selama 11 hari dan ditutup dengan acara Tasyakuran dengan mendengarkan Nasehat dan Wejangan dari Bapak Pimpinan Pondok Pesantren darurrahmah serta Bapak Badan Wakaf Pondok Pesantren Darurrahmah, kemudian keesokan harinya para santri kelas 1-5 kembali ke rumah untuk liburan semester 1. -Wardah-

UJIAN LISAN MEMBENTUK KARAKTER PERCAYA DIRI SANTRI

Darurrahmah: Rabu, 29 Nopember 2017. Ujian Lisan merupakan kegiatan semesteran Pondok Pesantren Darurrahmah, dimana santri diuji mental dan pengetahuannya secara langsung dihadapan penguji. Bukan hal yang mudah untuk dapat menjawab setiap pertanyaan yang terlontar dari penguji, karena persiapan yang harus dipersiapkan pun harus benar-benar matang, karena banyaknya materi di setiap materi yang diujikan.

Ujian Lisan terbagi menjadi empat Materi,  dengan 1 materi tambahan yang baru berjalan selama 2 tahun ini, yaitu materi Tahfidzul Qur'an,  3 materi yang sudah dan tetap berjalan adalah Materi Bahasa Arab, Materi Bahasa Inggris, Materi Al-Qur'an.

Dalam setiap Materi yang diujjkan banyak sekali yang harus dipersiapkan untuk menghadapi penguji yang sudah siap d3ngan berbagai macam pertanyaan beraneka ragar sesuai materinya.

Dalam Materi Bahasa Arab saja santri perlu menpersiapkan matreri Mutholaah, Mahfudzot, Nahwu, Dhorof, Kosa Kata Bahasa Arab, Imla, Percakapan dalam Bahasa Arab, dsb. Begktu juga dengan 3 Materi lainnya. Maka dari itu para santri dibentuk mentalnya dalam menghadapi ujian Lisan, sehingga terbangun mental percaya diri dalam diri santri.

Ujian Lisan berjalan selama 4 hari, yang sebelumnya berjalan selama 6 hari, akan tetapi 2 tahun ini Ujian Lisan diadakan selama 4 hari berturut-turut tanpa ada jeda santri untuk persiapan materi selanjutnya, ini juga diadakan agar mental santri terbentuk dengan baik.

Dan dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Ujian Lisan dapat berjalan dengan baik, meskipun ada saja kejadian-kejadian yang aneh ketika penguji menguji ujian Lisan, karena persiapan santri tersebut yang belum siap menghadapi Ujian. -Wardah-