SEMANGAT MEMBARA SANTRI MEMPERINGATI HUT RI KE 72




17 agustus 2017 tak terasa Negara Indonesia telah merdeka ke 72, warga Indonesia pun banyak yang memperingati mulai dari pengibaran bendera, upacara, bahkan lomba-lomba, sudah hal yang lumrah warga Negara Indonesia memperingati HUT RI seperti itu.

Santri-santri pun dipondok turut bersemangat memperingati HUT RI yang ke 72 ini, dipondok pun dibuat panitia untuk penyelenggara acara kemerdekaan, panitia dipondok biasa dikelola oleh santri dari kelas 4, merekalah yang bertanggung jawab untuk acara tujuh belasan


Upacara dipondok untuk memperingati HUT RI dimulai pukul 08.00-selesai, Pembina upacara dipimpin oleh Drs hambali, pembacaan teks proklamasi dibaca oleh ketua kordinator yaitu ust. Wahyudin Ardi S.Pd.I, upacara diadakan dilapanga bekas jati, lapangan baru tersebut sudah bisa dipakai untuk berbagai acara, seluruh santri bahkan dewan guru ikut serta dalam upacara, alhamdulilah acara upacar pada pagi hari berjalan dengan lancar tanpa kendala, setelah upacara selesai acara pun dilanjutkan dengan perlombaan sampai sore hari_IF

YUK HAFAL AL-QUR’AN



JMQ yang diketuai oleh ust iwan setiawan S.Pd.I merubah nama menjadi JMQH, ya sekarang jq yang berubah nama menjadi jmqh telah membuat program baru yaitu Hafidz qur’an, jadi santri tak hanya pnitar dalam bahasa namun santri wajib bisa menghafal alqur’an, Alhamdulillah dari asatidz dan asatidzah ada yang sudah lulus mengikuti hafalan al-quran yaitu Ust, Abdul Azis S,sy dan Ustz Isyatami, merekalah yang nantinya akan membimimbing santri untuk menghafal Al-qur’an

Setelah terbentuknya JMQH, Ust. Iwan Setiawan S.Pd.I mengadakan seminar tentang cara atau metode menghafal Al-Qur’an, acara ini diikuti wajib oleh seluruh santri dan wali kelas, seminar ini pun mendapat antusias dari seluruh santri dan wali kelas yang hadir

Insyaallah santri-santri dipondok pesantren darurrahmah akan menjadi hafidz dan hafidzoh, itulah target JMQH untuk kedepanya, -IF

PENTINGNYA IMUNISASI BAGI BALITA DAN ANAK-ANAK



Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersbut imun atau resisten terhadap penyakit tersebut. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hinggan masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.
Metode pemberian vaksin dalam imunisasi beragam, ada yang dengan cara disuntikkan, dimasukkan (ditetesi) ke dalam mulut, atau bahkan disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.
Karena sekarang virus semakin kuat dan gampang menular pada anak-anak bahkan sampai balita, oleh Karen itu dinas kesehatan memberikan sejumlah vaksin kepada anak-anak secara geratis, dari dinas kesehatan memberikan arahan kepada bidan-bidan setempat yang berada didaerah tersebut agar mendatangi kampung-kampung yang belum di vaksin
Pondok pesantren pun tak luput didatangi oleh para bidan yang sudah siap untuk memvaksin anak-anak, tidak semua anak-anak divaksin tetapi hanya dari kelas 1-3 yang diberi imunisasi, imunisasi disini pun sudah mendapat persetujuan dari wali mereka masing-masing,
Setelah pemberian imunisasi selesai para tenaga kesehatan pun beranjak meninggalkan pondok untuk member imunisasi didaerah lain._If


"Khutbat Al-Arsy Pekan Orientasi Siswa/i Tahun Pelajaran 2017-2018 Hari ke-4"

Khutbatul Arsy hari ke-4 diisi oleh Ayahanda Badan Wakaf Pondok Pesantren Darurrahmah, pada hari ini ayahda menyampaikan tentang bagaimana hidup di Pondok.

Diawal orientasi beliau menyampaikan psan kepada santri "Jangan terlalu sering dikunjungi, karena akan mengganggu konsentrasi dalam pembelajaran di daalam pondok pesantren Darurrahmah" itulah mengapa ada 7 pesan moral Pondok untuk para Wali Santri.

Beliau juga melanjutkan dengan berpesan kepada santri untuk Pandai-pandailah mencari teman, karena teman juga menentukan keberhasilan pembelajaran didalam pondok. Beliau juga menambahkan "Bersung-sungguhlah dalam berorganisasi, karena ini adalah media pembelajaran dalam memimpin, pondok adalah miniatur indonesia" tegas ayahanda.

Beliau juga melanjutkan pesannya untuk para santri "Percaya diri dalam belajar di pondok pesantren dan Tancapkan leinginan yang kuat untuk tetap dan akan selalu tinggal di dalam pondok" tegas beliau.

Di akhir beliau berpesan kepada para santri "Bertawakkalah kepada Allah, berdo'alah agar kalian menjadi kebanggaan orang tua, guru, bangsa dan negara".

"Khutbat Al-Arsy Pekan Orientasi Siswa/i Tahun Pelajaran 2017-2018 Hari ke-3"

Oleh Ayahanda Bapak Badan Wakaf Pondok Pesantren Darurrahmah (KH. Tb. Rahmatuah Aziz) tentang kepondokmodernan.

Di awal orientasi ayahanda menjelaskan tentang sejarah Pondok Pesantren Darurrahmah sejak awal pembentukan Tim pendirjan Pondok Pesantren Darurrahmah dan orangg-orang yang berjasa pada masa pendiriannya, " Pondok berdiri pada tahun 1985, banyak yabg berjasa pada masa tersebut, maka para santri harus mengetahui sejarah ini dan orang2 yang berjasa pada masa pendirian pondok ini." tegas beliau.
dari tim pendirian pondok bebrrapa darinya telah wafat, namun tali silaturrahmi tetap dijaga oleh keluarga pondok dengan keluarga para tim pendirian pondok, dan Ayahanda pun salah satu dari tim pendirian pondok dan kaka ipar beliau Dr. H. Fajri Hidayat yang sekrang masih dalam keadaan kurang sehat, biau pun mengajak para antri untuk mendo'akan kesehatan belaiu.

Ayahanda juga menyampaikan bahwa Pondok ingin melahirkan kader2 ummah yang dapat memancarkan cahaya keagamaan dimanapun santri berpijak. Maka dari itu para santri yang belajar di pondok pesantren Darurrahmah merupakan kader-kader ummah dari setiap daerahnya masing-masing.

Di akhir beliau berpesan agar para santri tetap selalu belajar dan berdo'a selama menuntut ilmu di pondok pesantren Darurrahmah.

"Khutbat Al-Arsy Pekan Orientasi Siswa/i Tahun Pelajaran 2017-2018 Hari ke-2"

Khutbat Al-Arsy pekan orientasi santri hari ke-2 tentang kepondokan (Darurrahmahisme) yang diisi oleh Ayahnda Bapak Pimpinan Pondok Pesantren Darurrahmah (KH. Tb. Badru Tamam, M.A). Beliau melanjutkan pesan dan nasehat kepada seluruh santri dan dewan guru.

Salah satu poin penting yang disampaikan beliau berkaitan tentang kepribadian seorang santri, "Santri harus mencerninkan kepribadiannya sebagai seorang santri, jangan pernah mencoret-coret pondok, ketika melakukan maka kelak akan menjadi sampah masyarakat". Begitulah pesan beliau dengan mengutip perkataan KH. Imam Zarkasi.

Ayahanda juga menyampaikan panca jiwa dan panca jangka pondok pesantren Darurrahmah "Panca Jangka Pondok Pesantren Darurrahmah ada 5 poin:
1. Pendidikan dan Pengajaran,
2. Pembentukan kader-kader,
3. Kesejahteraan keluarga Pondok,
4. Perluasan Khizanatullah,
5. Pembangunan gedung-gedung "beliau menjelaskan setiap poin di atas terlwbih pada poin no 4, yang dimaksud perluasan Khizanatullah adalah perluasan perwakafan.

Ayahanda pula menjelaskan tentang motto Pondok dari setiap poin-pinnya,
1. Berbudi tinggi, 
2. Berbadan Sehat
3. Berpengetahuan luas,
4. Kebebasan
maka disimpulkan dalam satu kalimat "Pondok hanya memberikan Kunci" begitulah pesan beliau pada para santri dan dewan guru.

Acara selanjutnya diberikan kepada Sekretaris pondok pesantren Darurrahmah yang di presentasikan oleh Ust. Alfian Fahmi terkait elektabilitas kinerja staf pondok tahun pelajaran 2017. Isi dari presentasi tersebut adalah hasil angket yang diisi oleh para santri.
Acara kembali dilanjutkan Ayahanda, di akhir pesan beliau menyampaikan akan mulai menseleksi dewan guru.
-dhieneza-

Keajaiban Shalat Subuh



SEORANG penguasa Yahudi berkata: “Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan salat subuh seperti melaksanakan salat Jum’at.” (Buku Misteri Salat Subuh oleh Dr Raghib As-Sirjani). “Sungguh masjid-masjid di seluruh penjuru dunia ini merintih pedih dan mengeluh kepada Allah karena dijauhi oleh mayoritas kaum muslimin ketika salat subuh tengah dilaksanakan.
Kalau bukan karena ketentuan Allah bahwa benda-benda mati itu tidak bisa bicara, tentu manusia dapat mendengar suara rintihan dan gemuruh tangis masjid-masjid itu mengadu kepada Rabbnya Yang Agung”. (Buku Keajaiban Salat Subuh oleh Dr. Imad Ali Abdus Sami Husain).
Dibalik pelaksanaan salat subuh, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan salat subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi SAW berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat salat subuh dalam penaklukkan Benteng Tsatar. “Tragedi” ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.
Menurut sejarah, kejayaan lahir dan batin umat Islam zaman dahulu karena mereka yang melaksanakan salat subuh seperti yang ditakutkan oleh penguasa Yahudi di atas yaitu jemaahnya sama seperti salat Jum’at. Pada zaman salafus sholih, masjid-masjid selalu penuh sesak dengan orang-orang yang menunaikan salat subuh seperti tidak ada bedanya dengan saat mereka menunaikan salat Jum’at. Keadaan ini masih terlihat di tanah suci Makkah dan Madinah saat ini. Pantaslah di sana kehidupan masyarakatnya makmur, relatif aman dan harga kebutuhan hidup stabil sejak puluhan tahun yang silam. Misalnya harga telur, apel, ayam, pisang dan udang tetap tidak berubah sama dengan saat ini.
Saking sayangnya Rasulullah SAW kepada pengikutnya, sampai beliau berdoa: “Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun subuh”. Dan dalam hadis lain beliau menjamin bila orang senang bangun subuh maka rezeki dan hidupnya akan berkah seperti sabda Rasulullah SAW: “Berpagi – pagilah kamu mencari segala keperluan atau hajat, karena sesungguhnya diwaktu pagi itulah terdapat berkah”.
Kenapa maka salat subuh itu memperoleh perhatian utama? Sebab Allah SWT sendiri telah menegaskannya dalam Al Quran: “Dan (dirikanlah pula salat subuh). Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. ( Al Isra (17) ayat 78 ).
Salat subuh memang merupakan tolok ukur keimanan seseorang. Jika ada seorang mukmin-walaupun ia jago puasa, tilawah Al Quran, berzikir atau bahkan ia seorang Dai sekalipun, namun ia masih merasa berat untuk bangun menghadiri salat subuh berjemaah di masjid, maka ia harus banyak bermuhasabah, jangan-jangan ia termasuk dalam katagori sabda Rasulullah SAW : “Salat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah salat Isya dan salat subuh” (HR.Ahmad), demikian antara lain komentar Dr Imad Ali Abdus Sami Husain dalam bukunya “Keajaiban Salat Subuh”. Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Raghib As-Sirjani, seperti dikatakannya: “Seorang dai yang tidak menjaga salat subuh dalam berjemaah, tetapi dia berbicara dan berceramah dalam sebuah majelis tentang tegaknya agama Allah dimuka bumi, Naif !”.
Dasar statement kedua ulama dan penulis Timur Tengah di atas, sudah pasti peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah SAW. Sebab bila beliau meragukan keimanan seseorang maka Nabi SAW akan menelitinya pada saat salat subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi salat subuh, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati. Ubai bin Ka’ab berkata: “Rasulullah SAW pernah salat subuh, kemudian berkata, ‘Apakah kalian menyaksikan bahwa si Fulan salat?’ Mereka menjawab, ‘ Tidak ‘. Beliau berkata lagi , ‘ Si Fulan ? ‘. Mereka menjawab , ‘ Tidak ‘. Maka Nabi Mulia itu berkata: “Sesungguhnya dua salat ini (subuh dan Isya) adalah salat yang berat bagi orang-orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam salat subuh dan isya, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. (HR. Ahmad dan An-Nasai). Ibnu Umar RA pun berkata: “Ketika kami tidak melihat seseorang dalam salat subuh atau isya, kami langsung berperasangka buruk kepadanya.” Dan ujar Imam Malik lagi : “Batas antara kita dengan orang-orang muanfik adalah menghadiri salat isya dan subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua salat tersebut”.
Diceritakan satu ketika Rasulullah SAW salat subuh di masjid Nabawi. Begitu pulang beliau mendapati putrinya Siti Fatimah masih tidur. Maka beliau pun membalikklan tubuh Fatimah dengan kakiknya, kemudian berkata: “Hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezeki Robbmu, karena Allah SWT. membagi-bagi rezeki para hamba antara salat subuh dan terbitnya matahari”. ( HR.Baihaqi ).
Dilain waktu Rasulullah SAW usai memipin salat subuh, Beliau tidak melihat Ali bin Abi Thalib RA. Khawatir menantunya ini sakit, beliau langsung menuju rumahnya. Ketika bertemu dengan Siti Fatimah, mendapat penjelasan bahwa saking asyiknya Ali, suaminya beribadah malam, maka salat subuh dilakukan di rumah. Rasulullah SAW kemudian berkata kurang lebih: “Salat subuh yang dilakukan secara berjemaah (di masjid), lebih bagus daripada ibadah yang dilakukan seseorang sepanjang malam di rumah”.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan salat isya secara berjemaah , maka ia seperti salat malam separoh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan salat subuh secara berjemaah, maka ia seperti salat malam satu malam penuh”. Sehingga Ibnu Umar RA pun menegaskan: “Sungguh, aku bisa melaksanakan salat subuh secara berjemaah, itu lebih aku sukai daripada salat malam semalam suntuk”. Sudah pasti yang paling baik adalah istiqamah salat malam di rumah sesuai kemampuan dan ditutup dengan salat subuh secera berjemaah di masjid.. Wallahualam.