Ust. Rio Ardi: Santri Belum Keren Kalo Gak Disiplin


Ust. Rio Ardi (Alumnus 2006)
Pondok pesantren merupakan wadah pendidikan Islam yanga mempunyai tujuan untuk dapat mempersiapkan kader-kader Muslim yang tangguh, kuat, dan berakhlak. Tentu untuk terpenuhinya tujuan tersebut, maka Pondok Pesantren selalu mengemas pendekatan pendidikan dengan program-program harian santri. Program-program itulah yang membentuk karakteristik santri sehingga santri dapat mencapai tujuan pesantren tersebut. 
Banyaknya program pesantren membuat santri menjadi memahami arti waktu itu sendiri, maka mau tidak mau secara tidak disadari akan tertanam dalam diri santri sebuah kedisiplinan. Kedisiplinan tidak dapat ditanamkan secara instan tapi melalui proses pembiasaan. Indikator keberhasilan disipliplin santri dapat dilihat ketika santri terbiasa bangun disubuh hari maka ketika pulang atau di rumah pun demikian, jika santri terbiasa membaca Al-Qur'an maka ia akan baca Al-Qur'an di rumah ketika pulang. Pembiasaan inilah menjadi nilai lebih dalam menanamkan jiwa disiplin santri. 
Pondok pesantren identik dengan peraturan yang super ketat. Bahkan jam kunjungan bagi orang tua pun dibatasi. Hal ini menunjukan bahwa pondok pesantren sangat memperhatikan kedisiplinan santri. Ketika santri dihadapkan dengan peraturan maka awalnya santri akan merasa takut akan hukuman, kemudian lama-kelamaan santri akan terbiasa taat terhadap peraturan sehingga dengan tanpa disadari santri tersebut sudah berdisiplin. 
Maka dapat disimpulkan bahwa santri yang keren itu adalah santri yang disiplin. Ia dapat mengatur waktu, bukan malah sebaliknya. Bahkan kata mutiara arab (mahfodzot) "waktu lebih berharga dari pada emas" sudah menjadi jiwa santri. Disiplin waktu selalu ditanamkan di pondok, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. 
Maka penamaan "santri keren" sangat cocok bagi santri yang disiplin. Kalau mau jadi santri keren usah ganreng.... Cukup dengan disiplin.

No comments:

Post a Comment